Jumat, 10 Agustus 2012

PONDOK INDUSTRI KARAK GENDAR
Selamat datang di blog Pondok Industri Karak Gendar, kami mengundang Anda untuk mengetahui lebih baik melalui blog ini untuk mengenal lebih banyak informasi tentang produksi karak gendar. Pondok Industri Karak Gendar adalah  usaha industri pembuatan karak gendar kualitas baik,
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Pembuatan dan Pemesanan, silakan hubungi :
Pondok Industri Karak Gendar:
Telp :
HP :
Email / YM : mandiri.gypsum@yahoo.com
website : www.industrikarakgendar.blogspot.com
Terimakasih atas kunjungan anda

cara membuat karak gendar


Karak adalah barang yang harus ada sebagai teman kami buat menyantap nasi… Kalau ga ada karak, serasa sepi dech acara makannya … serasa ingin banget mukulin kaleng biar terasa hingar bingar n heboh….  hehehe..
Ada siih banyak yang jual.. tapi kebanyakannya kerufuk udang dan kerupuk  rasa bawang… Dan bagiku serasa membosankan…
Karena yang kusukai banget adalah karak ….

g e n d a r

hehehe
***
Apaan Tuh Gendar??
Karak gendar adalah karak yang terbuat dari beras… Tau kan?
Dulu sewaktu masih ABG, aku sudah bisa bikin kerupuk ini sendiri, secara diajari sama ibuku…

***
Terus Gimana??
Akhirnya aku iseng-iseng nyari info tentang pembuatan karak gendar ini … Eh, alhamdulillaah nemu!! Bikin karak gendar kesukaanku tanpa pake bleng… ^^
***
Pingin Tahu Cara Bikinnya??
siapkan nasi putih … bawang putih diuleg halus, merica, garam dan penyedap rasa, semuanya dikira-kira ajah ukurannya… (soalnya aku kalau masak pake perasaan siih… :roll: )
Terus… bumbu halus + nasi dicampur jadi satu, campuri sedikit air dan 1 sdm tepung kanji, dan urab sampai rata… lalu, dikukus beberapa menit
setelah dikukus, nasi berbumbu itu ditumbuk (ditetel) kek macam mo bikin jenang/jadah …
kek gini nie… sampai halus
terus di’bebas’kan dari bungkus plastiknya…
diiris-iris …
hmm… karena ga pake bleng, jadi ya nggak kenyal, sehingga rada susah ngirisnya … :-(
Atau bisa juga dicetak kok… pake plastik terus dipenyet-penyet gtu…
lalu dijemur sampe kering…
dan…
digoreng…
n then …
taraaaaaaaaa….
jadi deh… hehehe…
Kerupuk Gendar  … ^^
Alhamdulillaah .. sekarang aku ga usah pusing-pusing lagi nyari karak gendar kesukaanku… Tinggal bersusah payah sedikit ajah tuk mendapatkannya…
***
Satu keuntungan lagi, kerupuk buatanku ini ga pake bleng, secara bleng itu mengandung asam borat atau boraks yang berbahaya bagi kesehatan sehingga produk makanan yang dihasilkan menjadi tidak aman…
Jadi???
Jadi… ya halalan wa thayyiban laah karak gendar buatanku ini … hehehe…
Ada yang mo nyoba juga??? Silahken… ^^
WARGA Kota Klaten selama ini mengenal Dukuh Sadikan, Kelurahan Pondok, Kecamatan Karanganom sebagai salah satu pusat industri rumah tangga berupa karak gendar..
Gendar
Karak dibuat dari beras yang dimasak menjadi nasi. Setelah itu dihaluskan dengan menumbuknya menggunakan alat tumbuk dari kayu (alu). Ketika ditumbuk, diberi tambahan bleng hingga berubah menjadi gendar.
Setelah gendar tersebut dingin, barulah dipotong-potong menjadi bahan karak yang siap dijemur. Mereka menyebut istilah memotong-motong gendar tersebut dengan sebutan ndendeng.
Sebab, proses pemotongan dilakukan dengan posisi pisau horizontal dan bukan vertikal seperti biasanya orang memotong.
Setiap hari, kedua ibu rumah tangga itu memerlukan bahan baku beras 20-30 kg. Kegiatan awalnya dimulai dengan memasak nasi yang mereka lakukan pada pukul 13.00-14.00. Lebih kurang pukul 17.00, mereka menumbuk nasi hingga menjadi gendar dan dibiarkan dingin di cetakan.
Kira-kira pukul 05.00 pagi keesokan harinya, mereka dibantu anggota keluarga masing-masing sudah memulai ndendeng gendar yang telah dingin. Hasil potongan gendar itu diletakkan di tempat penjemuran yang terbuat dari anyaman bambu berukuran 1 x 1,5 meter.
Kendala yang mereka hadapi adalah ketika musim penghujan tiba. Proses penjemurannya bisa berlangsung dua hingga empat hari. Padahal, di musim kemarau cukup memerlukan waktu sehari.
''Meskipun musim hujan menjadi kendala ternyata permintaan karak di pasaran sangat tinggi. Ya, mungkin karena produksi karak berkurang sebab banyak yang tidak kering,'' ungkap Ngatiyem.
Dalam sehari, setiap industri rumah tangga pembuatan karak tersebut mampu menghasilkan 3.000 buah karak kering siap digoreng. Setiap 100 bijinya dijual dengan harga Rp 5.000, sedangkan tiap 100 biji karak goreng dijual dengan harga Rp 8.000.
Adapun keuntungan bersih yang mereka peroleh dalam sehari Rp 20.000 hingga Rp 30.000. Jumlah tersebut bisa bertambah jika banyak pesanan karak dari sejumlah pedagang perantara yang setiap hari datang ke tempat tersebut.
Penjualan hasil produksi mereka selama ini tidak hanya di wilayah Kota Klaten saja.. Pedagang perantara tersebut biasanya datang tidak setiap hari, bisa seminggu atau sebulan sekali.